Production Based Education and
Training (PBET) Pada Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri SMK Negeri 1
Pariaman
Pembelajaran Teaching Factory adalah suatu
konsep pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan
prosedur yang berlaku di industri, dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang
terjadi di industri. Ia merupakan
sebuah konsep pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis untuk
menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan nanti. Salah satu
model pembelajarannya adalah Production Based Education and Training (PBET)
SMKN 1 Pariaman, saat ini telah mulai menerapkan pembelajaran teaching factory pada kompetensi keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor yang bersinergi dengan PT. Hayati Pratama Mandiri. Memang, pada beberapa kompetensi keahlian terutama yang bergerak di bidang jasa atau kelompok bisnis dan manajemen, konsep ini tidak terlalu sulit untuk diterapkan. Konsep ini tentunya akan mampu meningkatkan mutu dan daya saing produk-produk siswa SMK di pasaran. Namun bagi kompetensi keahlian yang lain, seperti halnya Teknik Otomasi Industri, dengan sarana dan prasarana praktek yang masih terbatas, tentu dibutuhkan dukungan, inovasi dan kreatifitas lebih, untuk bisa menghasilkan produk yang bisa bersaing. Apalagi harus berhadap-hadapan langsung dengan produk hasil olahan pabrik/industri.
Mensiasati hal tersebut, kompetensi
keahlian Teknik Otomasi Industri SMKN 1 Pariaman yang notabene berada di kota
kecil, mencoba melakukan terobosan dengan menggandeng IDUKA (Industri, Dunia
Usaha, Dunia Kerja) untuk bisa eksis. Pandemi covid-19 yang mewabah satu tahun
terakhir ini menjadi trigger bagi Teknik Otomasi Industri SMKN 1 Pariaman untuk
melakukan sesuatu yang baru. Terobosan dimulai dengan melakukan praktek kerja
industri siswa kelas XIII TOI dengan pola project work di sekolah. Berkolaborasi
dengan industri pasangan, para siswa diarahkan untuk membuat project work
berstandar industri langsung dimentori oleh CV. Otomasi Jaya Mandiri yang
bergerak di bidang penyediaan peralatan praktek. Pada saat yang bersamaan peserta
didik juga diarahkan untuk mengembangkan project-project berbasis masalah secara
mandiri atau kelompok. Project-project yang telah dibuat antara lain adalah prototype
portal perlintasan kereta api otomatis. Produk ini akan segera dibuatkan
maketnya untuk dipresentasikan kepada pihak pemakai. Produk yang lain adalah home
automation (menggunakan smartphone sebagai remote control bagi peralatan kelistrikan
di rumah), kunci pintu otomatis menggunakan RFID (Radio Frequency
Identification, pengukur ketinggian air otomatis, dan lain-lain
Selain terus mengembangkan
keilmuan dibidang hitech, ke depannya Teknik Otomasi Industri SMKN 1 Pariaman menargetkan
perancangan produk-produk kreatif industri kecil atau home industri berbasis sistem
otomasi. Misalnya produk otomasi di bidang perikanan, peternakan, pertanian,
kuliner, pariwisata, dan lain-lain. Peserta didik diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan di lapangan. Kemudian bertumpu pada pembelajaran atau
keilmuan yang dimiliki, mereka dilatih untuk mampu merancang project-project otomasi
sebagai solusi bagi permasalahan yang ada. Pola bisnis dimulai dengan konsep ‘door
to door’. Sisi entrepreneur peserta didik digarap untuk dapat mempresentasi dan
memasarkan langsung produknya pada konsumen yang menjadi target sasaran.




